Super duper moody. Itu aku. Menjadi orang yang terlalu perasa itu masalah tersendiri juga sebenernya. Moodku jadi kayak roller coaster. Tapiiiiiii....saat bad mood, aku ga bisa ngeluarin energi berlebih itu dengan marah-marah kepada orang yang membuat cuaca moodku jadi jelek.
Ketika marah, sedih atau kecewa, aku lebih suka melampiaskannya dengan mengerjakan proyek jahitan kain percaku (yang seringkali hanya setengah jadi). Atau curhat di twitter dan facebook *it's not a good idea I think..* kemudian men-delete postingan itu beberapa waktu kemudian. I love to cry tooooooo....!!! Haha...mataku akan membengkak setelahnya tapi perasaan jadi legaaaaaaa banget :D. Heran deh, nangisnya cuma beberapa tetes tapi bengkaknya berjam-jam.
Ketika marah, sedih atau kecewa, aku lebih suka melampiaskannya dengan mengerjakan proyek jahitan kain percaku (yang seringkali hanya setengah jadi). Atau curhat di twitter dan facebook *it's not a good idea I think..* kemudian men-delete postingan itu beberapa waktu kemudian. I love to cry tooooooo....!!! Haha...mataku akan membengkak setelahnya tapi perasaan jadi legaaaaaaa banget :D. Heran deh, nangisnya cuma beberapa tetes tapi bengkaknya berjam-jam.
Cara lain memperbaiki moodku adalah dengan mengalihkan 'protes2ku' kepada sahabat kecilku yang selalu sabar menghadapi ledakan emosiku (I hope we're getting married this year ^^). Dia selalu bersedia mendengarkan celoteh ga jelasku. Hanya mendengarkan dan ga menghakimi. Tetapi terkadang dia juga dengan jujur mengatakan bahwa ternyata aku lah yang salah. Tapi entah bagaimana caranya dia akan bisa menunjukkan beberapa kesalahanku dengan cara yang tidak membuatku tersinggung. Dia bilang kalo aku harus belajar mengelola moodku. Huhuhu...i've tried! But it's sooooooooo HARD!!!! T_T
Tidak ada komentar:
Posting Komentar